Siapakah kamu, jika tidak bisa mengubah duniamu menjadi lebih baik???

Before disappear, I share this blog to All Environment Lovers…

Mengintip Pulau Sepa di Kepulauan Seribu

with one comment

Istirahat Sejenak di Pulau Sepa

Salah Satu Daerah Kunjungan Wisata di Kepulauan Seribu, Jakarta

oleh. fdawidodo

Seperti biasa, cuaca di kawasan Jakarta hari itu panas nya memang membuat mateng “njobo njero” (luar dan dalam – red).  Walaupun masih pagi, kegerahan sudah terasa hingga tak berasa bekal 1 liter air  sudah berpindah posisi ke lambung yang belum terisi secuil pun panganan untuk sarapan dan hanya segelas kopi instan merk lokal (gak ada kopi Lampung sih) yang memang merupakan minuman pembuka menyambut pagi.  Yah, mungkin karena lapar, 1 liter air cukuplah untuk mengganjal perut yang telah menyuguhkan orkestra tanpa nada.

Sep4Sep1Sep2Sep3

Pagi sekali keberangkatan menuju pelabuhan tempat kapal menunggu kedatangan kami, demi menghindari macet yang bisa memerangkap perjalanan kami menuju pantai mewah di Jakarta ini.  Pelabuhan itu bernama Marina, tepatnya di dermaga 19. Untungnya, hari itu hari pertama di Minggu ceria (weekend akhir), jadi kemacetan tidak begitu berarti.  Coba kalau weekend (Jumat atau Sabtu), bisa kena macet habis-habisan.    Memang, dermaga di Marina ini banyak sekali dan tiap-tiap dermaga sudah “nongkrong” beragam jenis kendaraan air yang notabene merupakan golongan menengah ke atas.  Memang, perjalanan ini bukan yang pertama buat saya tapi mungkin sudah beberapa kali hinggap di pantai ini jadi aroma aneh yang berasal dari Teluk Jakarta sudah sangat familiar buat hidung ini.

Sep6Sep5

Pada perjalanan ini, kebetulan kami menggunakan kapal trayek ke Pulau Sepa.  Cukup ok kapalnya, awaknya ramah dan porter-porter nya pun cukup pengertian dan sigap membawa perlengkapan kami yang jumlahnya puluhan.  Memang cukup banyak “onderdil-onderdil” yang kami bawa walaupun rombongan hanya berjumlah 15-an, tapi isinya adalah manusia-manusia penggemar laut, jadi segala macam yang berbau laut seperti perlengkapan diving dan lain-lainnya membuat para porter tersebut terhuyung-huyung membawanya.  Setelah briefing sebentar dan foto-foto ala orang-orang “katrok”, bertolaklah kami menuju Pulau Sepa.

PETA-PULAU-SERIBUiawisata.com

Sep8

Sep7

Mungkin sekitar 1,5 jam perjalanan dengan trayek boat Marina, dengan kondisi perairan yang cukup berombak, kami pun tiba di lokasi dengan perasaan senang.  Sembari turun satu persatu di dermaga Pulau Sepa, lalu kami disambut dengan cukup meriah oleh para awak di resort dengan menyuguhkan minuman selamat datang berupa jus jeruk artificial (rasanya seperti jus jeruk dari salah satu merk minuman buah di Indonesia…hhhmmm..tapi lupa namanya).  Setelah itu acaranya adalah pembagian kamar.  Satu kamar untuk 2 orang.  “Aih, saya dapat kamar terujung lagi”, batinku.  Gak papa, yang penting bisa bubuk manis nanti malam.  Menurut informasi blog (pulausepa.blogspot.com), Pulau Sepa yang dijuluki “little Bali” ini memiliki luas sekitar 7 Ha.  Pulau Sepa Resort sendiri memili lebih dari 38 unit akomodasi cottage dengan 5 kategori pilihan.  Selain itu terdapat fasilitas lain seperti dermaga kapal, ruang meeting, area bermain voli pantai, areal snorkeling, dan wahana water sport.  Hal yang cukup menarik adalah pulau ini memiliki penetasan dan pembesaran penyu sisik (Eretmocelys imbricata), sehingga pengunjung dapat belajar tentang cara pembesaran penyu dan dapat mengikuti program pelepasan tukik (anak penyu) dengan memberi donasi sukarela.

Map+Sepapulausepa.blogspot.com

Langsung deh, acara inti yaitu aktivitas basah-basahan pun akan dilakukan dengan membagi terlebih dahulu rombongan dalam 2 kelompok.  Semua perlengkapan dibiarkan “tergambui” di salah satu gazebo pulau.  Acara briefing penyelaman pun dimulai dengan agenda utama yaitu kegiatan snorkeling dan diteruskan dengan penyelaman biasa.  Kegiatan snorkeling dilakukan selama lebih dari 15 menit, tujuannya untuk orientasi tempat sebelum melakukan penyelaman.

“Lunch time!!!!”..ini lah hal paling utama yang kami tunggu.  Menu siang ini adalah menu laut dikolaborasi menu desa.  Ikan laut bakar, goreng, hingga ayam goreng dan lalapan.  Hmmmm..uenaks…:-)..Hampir 1 jam an kami menikmati sajian dari Resort Pulau Sepa ini.  Pelayannya ramah dan slalu tersenyum.  Apalagi ketika melihat saya, mayoritas staff resort yang cewek selalu tersenyum dan tertawa (mungkin belum pernah lihat orang plontos kali).  “weh..ada-ada aja”, pikirku.  Memang, mungkin hari ini saya jadi primadona. (primadona kampung..hehehehe..).

30 menit setelah “leyeh-leyeh” (karena kekekanyangan), kami pun segera melakukan persiapan penyelaman hari ini.  Masing-masing kelompok menyajikan planning penyelaman hari ini.  Kebetulan saya masuk kelompok 1, jadi kami mencoba menampilkan planning penyelaman dari hasil kegiatan snorkeling.  Sekitar 30 menit, diputuskan bahwa penyelaman kali ini dilakukan mengikuti plan kelompok 2, karena areal nya lebih bersabahat dan diharapkan dapat melakukan aktivitas dengan nyaman dan aman.

Setelah semuanya entry di tempat yang telah ditentukan, kami pun mencoba untuk melakukan aktivitas seperti fins pivot, hovering, mask clearing, dan lain sebagainya (maklum, kami adalah peselam pemula…:-P).  Selain itu, kami pun mencoba untuk mendemonstrasikan keterampilan kami tentang navigasi, baik menggunakan alat (kompas) maupun menggunakan panduan alam (terumbu karang, dermaga, daratan, cahaya matahari, arus, dan lainnya).  Setelah dirasakan cukup, tak lebih dari 1 jam, kami pun sepakat untuk men stop penyelaman sore hari ini.

Sep9

Setelah beres-beres peralatan diving, kami pun segera mencari kamar kami berdua-dua.  Saya dan teman yang kebagian paling ujung pun bergegas.  Karena persiapan untuk penyelaman malam harus segera dilakukan.  Tergopoh-gopoh kami tiba di kamar kami.  Tapi, “o la la…!!Kok gak ada listrik nya??…hmmm…mungkin belum “on” nih”, pikirku.  Setelah ku ulik-ulik saklar lampu, tetap aja off.  Sembari kulihat kamar-kamar sebelah, ternyata teman-teman lainnya yang dapat kamar, sudah mendapat kamar yang terang benderang.  “ala la..piye to listriknya…?”.  Ya sudah, diterima aja mungkin staf resort belum hidupkan saklar utama.  Benar aja, setelah nunggu sekitar 20 menit, “byarrrrr..”!!!listriknya pun nyala..”hmmm..senangnya hatiku…”.

Setelah habituasi (penyesuaian-red) dengan lingkungan (kamar dan sekitarnya), kamipun bergegas ke tempat meeting untuk persiapan penyelaman malam dan gala dinner.  Briefing dan briefing, itulah kegiatan kami.  Demikian juga untuk melakukan penyelaman malam.  Segala perlengkapan pendukung seperti senter harus dalam keadaan ready, begitu juga senter cadangan.  Sekitar 1 jam persiapan untuk night dive, segera kami meluncur ke lokasi penyelaman (sama lokasinya dengan penyelam siang-sore tadi).  Pemasangan tabung, cek tabung, cek peratalatan pendukung, dan terutama cek kondisi buddy (pasangan peselam), adalah hal utama dalam setiap sesi penyelaman.  15 menit kemudian, tenggelam lah kami di lokasi yang sudah ditentukan.  Di dalam, kami mencoba segala keterampilan seperti signal dengan senter, fins pivot, hovering, dan lainnya.  Setelah semua nya selesai dan hendak melakukan eksplorasi, tiba-tiba kekeruhan air meningkat.  Sehingga kegiatan ini menjadi terhambat.  Karena satu dengan yang lain terpisah.  “wah..berabe nih…”, pikirku.  Untungnya, melihat kekacauan ini, leader berinisiatif untuk meng “abort” penyelaman, sehingga kami semua harus kembali ke permukaan.  “kenapa tiba-tiba visibility air jadi low banget?? saya pikir, teman-teman sudah memiliki hovering yang cukup baik??”, pertanyaan yang datang tiba-tiba ketika melihat kejadian ini.

Selesai sudah night dive, hanya 15 menit saja!!!Gak papa, yang penting semuanya dalam keadaan dan kondisi yang ok. Kami cuma tertawa-tawa saja mendapat kondisi seperti ini.  Setelah foto-foto, kami pun beranjak membereskan peralatan dan kembali untuk melakukan diskusi untuk kegiatan esok hari.  Seru sekali diskusi malam ini. Perdebatan kegiatan selam hari ini memang cukup alot.  Ditambah lagi dengan perdebatan untuk penyelaman esok (ada yang iseng tuh sepertinya…hehehe…).  Uih..seru hingga tak terasa waktu udah melewati tengah malam.  Keputusannya adalah besok melakukan penyelaman dalam (> 20 m) yang dikombinasi dengan permainan-permainan untuk mengetahui tingkat Nitrogen Narcose (mabuk Nitrogen) pada satu kedalaman.  Hmmm…ngantuk banget…

Bunyi alarm pukul 6 pagi membangunkan kami.  Terburu-buru kami melakukan persiapan untuk penyelaman dalam pagi ini.  Saat sarapan pun kami diskusi kan kegiatan yang akan kami lakukan.  Kebetulan hari ini cuaca agak error.  Terlihat sekali jika perairan cukup keruh ditambah ombak yang mengalun.  “hmmm..moga-moga penyelaman lancar”.  Setelah 1 jam berlalu, kami pun bergegas bersiap-siap di dermaga selanjutnya loading peralatan ke kapal yang telah dipersiapkan.  Untuk ke lokasi dalam,kami memang memerlukan kapal.  Semua nya ready dan kurang dari 10 menit, kami telah tiba di lokasi.  Kapal nya goyang-goyang terus dan kami harus segera turun.  10 menit kemudian, kami pun tenggelam ke kedalaman 21 m.  Di dalam kami mencoba untuk mentrapkan permainan seperti bongkar pasang bingkai dan baca warna pada slate warna yang tersedia.  Setelah 30 menit, kami menghentikan kegiatan dan harus kembali ke permukaan.  Senang, semuanya lancar-lancar saja.  Tak lama kemudian, kapal pun dipacu lagi kembali ke dermaga Pulau Sepa.

Setelah beres-beres dan menyimpan peralatan selam karena penyelaman hari ini dicukupkan kami pun segera bersih-bersih dan membereskan barang-barang pribadi masing-masing di kamar penginapan.  1,5 jam kemudian kamipun bertemu kembali di ruang makan untuk lunch sama-sama.  Diskusi mengalir tiada henti selam makan.  Saling canda dan tertawa adalah menu istimewa siang ini.  Yah, sebentar lagi kami akan meninggalkan tempat ini.  Memang sayang, kami cuma semalam aja disini.  Padahal, saya sendiri belum eksplore pulau ini semuanya.  Cuma penginapan – tempat makan – dermaga.  Hmmm…gak tau kapan bisa kesini lagi, mungkin tunggu orang yang mau culik saya ke sini. I hope. 🙂

Ketika perairan sudah agak tenang, pukul 13 lewat kami pun kembali ke Marina…

Pulau Sepa, 28 – 29 April 2013.

kedit foto : Kasim (B1 POSSI Palu) dan Stefen (B1 POSSI Manado).

Written by fdawidodo

Mei 7, 2013 pada 2:01 pm

Satu Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. […] ← Mengintip Pulau Sepa di Kepulauan Seribu […]


Tinggalkan komentar

Bucket List Publications

Indulge- Travel, Adventure, & New Experiences

~ Ma Petite Arie

... Goûtez La Vie...

GOBIE83

.Ma passion pour la mer

Etty Setyani

hanya catatan harian

Konsulselam

Menyelami lautan tak sesulit menyelami hatimu

Muhammad Lathief Taslim

open-mind, trip, creative and photography

sugienusantara

4 out of 5 dentists recommend this WordPress.com site

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

Keliling Lampung

Jalan-jalan Seru di Lampung